Hidup Bebas Kutuk
Admin KR
Dipublikasikan pada 16 Juli 2024
6 min baca

Ulangan.11:26-28 (TB) 26Lihatlah, aku memperhadapkan kepadamu pada hari ini berkat dan kutuk: 27berkat, apabila kamu mendengarkan perintah Tuhan, Allahmu, yang kusampaikan kepadamu pada hari ini; 28dan kutuk, jika kamu tidak mendengarkan perintah Tuhan, Allahmu, dan menyimpang dari jalan yang kuperintahkan kepadamu pada hari ini, dengan mengikuti allah lain yang tidak kamu kenal.

Ayat diatas sangatlah menarik untuk dipelajari. Secara umum, ketika diperhadapan pada berkat dan kutuk, manusia pasti dengan cepat memilih berkat, tetapi kenyataannya tingkah laku, sikap, dan ucapan kita seringkali membuat kita malahan terperangkap dalam kutuk. Hal ini memberikan pelajaran penting dalam hidup orang percaya, bahwa sebagai seorang kristen bukan otomatis bebas kutuk, sebab berkat atau kutuk bukanlah penetapan tetapi pilihan.

Manifestasi berkat dan kutuk

Secara umum kita dapat melihat dengan kasat mata bagaiaman kehidupan seseorang dalam berkat atau kutuk dalam aspek-aspek berikut:

1. Keluarga, berkat dalam keluarga dapat dilihat dari kedamaian dan kerukunan (sebaliknya kutuk dapat dilihat dari keluarga yang terlilit perceraian, perjudian, dll).

2. Kesehatan, kutuk dapat dilihat dari penyakit keturunan, musibah dalam kesehatan.

3. Keuangan, sangat jelas antara kelimpahan dan kekurangan, terlilit hutang.

4. Iman, beberapa orang sangat kesusahan untuk bertumbuh dalam ini, ini adalah kutuk. Orang yang selalu minta dilayani pun adalah bentu dari iman yang tidak diberkati.

Beberapa indikasi kutuk:

1. Kehancuran mental/emosi, sering depresi, furstrasi, kesedihan yang mendalam, amarah yang tak terkontrol.

2. Penyakit kronis, khusunya penyakit keturunan yang dapat ditelusuri dalam keluarga.

3. Kemandulan, tendensi keguguran dan penyakit lain yang menyebabkan tidak adanya keturunan.

4. Kegagalan dalam perkawinan, kawin cerai, poligami, dan lain-lain.

5. Kesulitan keuangan, cara pikir yang membuat seseorang terlilit kemiskinan yang terus menerus.

6. Tendensi mengalami bencana, keapesan yang terus menerus dan berulang-ulang.

7. Sejarah bunuh diri dan kematian yang tidak wajar, keinginan untuk bunuh diri yang sering datang.

Amsal.26:2 (TB) Seperti burung pipit mengirap dan burung layang-layang terbang, demikianlah kutuk tanpa alasan tidak akan kena.

Ayat diatas jelas mengindikasikan bahwa tanpa alasa, kita tidak akan bisa kena kutuk. Memang secara de yure hal tersebut adalah bagian kita, tetapi secara de facto hal ini mungkin belum terjadi. Olehnya kita harus memperhatikan hal ini. Berikut beberapa hal yang dapat menjadi alasan terjadinya kutuk dalam kehidupan seseorang:

1. Kesalahan generasi sebelumnya,

Keluaran.34:6-7 (TB) 6Berjalanlah TUHAN lewat dari depannya dan berseru: "TUHAN, TUHAN, Allah penyayang dan pengasih, panjang sabar, berlimpah kasih-Nya dan setia-Nya, 7yang meneguhkan kasih setia-Nya kepada beribu-ribu orang, yang mengampuni kesalahan, pelanggaran dan dosa; tetapi tidaklah sekali-kali membebaskan orang yang bersalah dari hukuman, yang membalaskan kesalahan bapa kepada anak-anaknya dan cucunya, kepada keturunan yang ketiga dan keempat."

Mazmur 105:8-11 (TB) 8Ia ingat untuk selama-lamanya akan perjanjian-Nya, firman yang diperintahkan-Nya kepada seribu angkatan, 9 yang diikat-Nya dengan Abraham, dan akan sumpah-Nya kepada Ishak; 10diadakan-Nya hal itu menjadi ketetapan bagi Yakub, menjadi perjanjian kekal bagi Israel, 11firman-Nya: ”Kepadamu akan Kuberikan tanah Kanaan, sebagai milik pusaka yang ditentukan bagimu.”

Ayat diatas menjadi peringatan penting bagi kita, bahwa apa yang kita lakukan saat ini tidak hanya akan mempengaruhi kehidupan kita, tetapi akan berdampak pada anak cucu kita. Memang kutuk mengikat hingga keturunan ke empat, tetapi perhatikan kemurahan dan kasih Tuhan, berkatNya mengikat kita untuk selama-lamanya. Olehnya, perhatikan kehidupan anda, jangan wariskan kutuk, tetapi jadilah orang tua yang mewariskan berkat kekal kepada anak cucu kita.

2. Ketidaktaatan seseorang terhadap Firman Tuhan

Dalam kitab Ulangan jelas dituliskan bahwa berkat terjadi ketika kita mentaati perintahNya dan sebaliknya kutuk tejadi ketika seseorang melawan perintah Tuhan.

3. Perkataan, Mulut, dan Ucapan

Yakobus.3:9-10 (TB) Dengan lidah kita memuji Tuhan, Bapa kita; dan dengan lidah kita mengutuk manusia yang diciptakan menurut rupa Allah, 10dari mulut yang satu keluar berkat dan kutuk. Hal ini, saudara-saudaraku, tidak boleh demikian terjadi.

Perkataan anda dan perkataan orang yang memiliki otoritas atas kehidupan anda sangat menentukan kehidupan anda ada di bawah kutuk atau dibawah berkat Allah.

Perhatikan kisah Yakub dan Esau, yang mereka perebutkan dari Ishak adalah "UCAPAN BERKAT." Dan karena kelicikan Yakub, Ishak memberkatinya dengan berkat kesulungan, sedangkan Esau hanya mendapat sisa-sisa berkat.

Perenungan dari pembelajaran ini adalah:

1. apakah kita pernah mengutuki diri kita? anak kita? istri/suami kita?

2. Apakah kita pernah dikutuki oleh orang yang memiliki otoritas atas kita (orang tua khusunya)

Tidak ada yang mustahil dalam Tuhan Yesus. Ketika kita mengakui kesalahan, bertobat dan tidak melakukan dosa itu lagi, dan memperbaiki dengan melakukan apa yang menjadi kehendak dan perintah Tuhan dalam kehidupan anda, maka Tuhan mampu mengubah kutuk menjadi berkat sehingga anda menjadi orang yang hidup berkemenangan, bukan orang kristen yang selalu kalah, tetapi menjadi anak Tuhan yang diperkenan dan diberkati oleh Bapa di Surga.

Kategori
Bible Study
Tag
Ps. Herman Santoso
Bagikan
Artikel Lainnya
Lihat Artikel Lainnya
11 Orang Membaca