Bacaan Pembelajaran Firman: https://www.bible.com/id/bible/306/2KI.3.tb
Dalam pelajaran pertama, kedua dan ketiga, mengenai "Menggali Parit-Parit" kita telah melihat contoh dari Kerajaan Israel dan Kerajaan Yehuda bahwa ditengah permasalahan yang ada dan tantangan yang harus ita dalam hadapi tantangan kita haruslah menjadi pribadi yang teruji, pribadi yang diperhitungkan Tuhan, dan pribadi yang suka menyembah. (2 Raja-Raja 3)
Sebelum saya masuk lebih dalam membahas tentan karakter yang harus kita untuk menghadapi tantangan, saya ingin mengingatkan kepada kita semuanya pentingnya TUNTUNAN & ARAHAN Tuhan dalam kehidupan kita.
2 Raja-raja.3:15-16 (TB) 15 Maka sekarang, jemputlah bagiku seorang pemetik kecapi.” Pada waktu pemetik kecapi itu bermain kecapi, maka kekuasaan Tuhan meliputi dia. 16 Kemudian berkatalah ia: ”Beginilah firman Tuhan: ..."
Elisa, ketika dia dihampiri oleh aliansi 3 raja, hal pertama yang dia lakukan adalah mencari Firman Tuhan. Elia, nabi besar di Israel dan Yehuda pada waktu itu, tidak mengandalkan pengalaman ataupun pengertiannya sendiri. Dia mengundang hadirat Allah melalui permainan musik seorang pemain kecapi dan dia menantikan Suara Tuhan untuk ketiga raja yang menghampirinya.
Awalnya dia tidak tertarik untuk menolong karena kekejian dan kejijikan dosa Israel di mata Tuhan, tapi karena adanya seorang Raja Yehuda yang benar di hadapan Tuhan, Elisa melunakkan hati dan mau mencarikan kehendak Tuhan untuk keadaan yang sedang mereka hadapi.
Namun sejak zaman dulu, ada yang disebut dengan Nabi palsu yang berbicara kepada umat Tuhan dengan mengatas namakan "Tuhan Berbicara." Bahkan samapai hari ini, kita harus waspada dan berhati-hati dengan orang-orang yag dengan mudahnya memperkatakan "Tuhan Berbicara."
Maka sebagai gembala di gereja ini, saya perlu menyampaikan kebenaran penting bahwa "Pesan Tuhan itu selalu selaras dengan kehendak TUhan yang tertulis dalam Alkitab." Itulah pentingnya pembacaan Alkitab, pembelajaran Alkitab, dan perenungan Firman Tuhan. Jangan mau disesatkan.
Hal penting kedua mengenai suara Tuhan adalah bahwa "Pesan Tuhan merupakan ILHAM dari Roh Kudus yang disampaikan untuk umat Tuhan." Hal ini jelas disampaikan juga oleh Rasul Petus dalam:
2 Petrus.1:20-21 (TB) 20Yang terutama harus kamu ketahui, ialah bahwa nubuat-nubuat dalam Kitab Suci tidak boleh ditafsirkan menurut kehendak sendiri, 21sebab tidak pernah nubuat dihasilkan oleh kehendak manusia, tetapi oleh dorongan Roh Kudus orang-orang berbicara atas nama Allah.
Firman Tuhan tidak boleh ditafsirkan sembarangan. Ada aturan dan batasan penafsiran Firman Tuhan. Hal ini sangat penting untuk perhatikan supaya kita terhindar dari penyesatan-penyesatan atau orang-orang yang memiliki kepenting pribadi dengan mengatasnamakan "Tuhan berbicara"
Selanjutnya, "Pesan Tuhan berisi tentang apa yang menjadi RENCANA Tuhan untuk bisa mengatasi persoalan yang terjadi dalam hidup kita." Salah satu contoh yang bisa kita lihat adalah ketika Elia diperintahkan Tuhan untuk pergi ke sungai Kerit, ketika itu Elia berkata kepada Ahab, Raja Israel yang fasik, bahwa tidak akan turun hujan. Maka datanglah Firman Tuhan kepada Elia seperti tertulis dalam:
1 Raja-raja.17:2-6 (TB) 2Kemudian datanglah firman Tuhan kepadanya: 3”Pergilah dari sini, berjalanlah ke timur dan bersembunyilah di tepi sungai Kerit di sebelah timur sungai Yordan. 4Engkau dapat minum dari sungai itu, dan burung-burung gagak telah Kuperintahkan untuk memberi makan engkau di sana.” 5Lalu ia pergi dan ia melakukan seperti firman Tuhan; ia pergi dan diam di tepi sungai Kerit di sebelah timur sungai Yordan. 6Pada waktu pagi dan petang burung-burung gagak membawa roti dan daging kepadanya, dan ia minum dari sungai itu.
Hal ini bukanlah sesuatu yang wajar, kita tahu bahwa burung gagak merupakan burung pemakan bangkai, dan sangatlah besar kemungkinan ketika seekor gagak menemukan daging, dia akan akan memakannya, tapi apa yang menjadi Firman Tuhan, apabila itu benar-benar dari Tuhan, maka tidak ada yang tidak mungkin. Keajaiban terjadi dan Elia dipelihara Tuhan dengan cara yang ajaib.
Kembali pada pembelajaran "Gali Parit-parit". Apa pesan Tuhan bagi umat Tuhan melalui Elisa?
2 Raja-raja.3:16-18 (TB) Kemudian berkatalah ia: ”Beginilah firman Tuhan: Biarlah di lembah ini dibuat parit-parit, 17sebab beginilah firman Tuhan: Kamu tidak akan mendapat angin dan hujan, namun lembah ini akan penuh dengan air, sehingga kamu serta ternak sembelihan dan hewan pengangkut dapat minum. 18Dan itu pun adalah perkara ringan di mata Tuhan; juga orang Moab akan diserahkan-Nya ke dalam tanganmu.
Allah memerintahkan kepada ketiga raja untuk membuat parit-parit di lembah untuk menguji iman dan ketaatan mereka. Allah ingin memberi mereka kepastian bahwa kegentingan saat itu akan menjadi nikmat dan mulia, dan bahwa mereka pasti akan segera mendapatkan persedaiaan air.
"Only God can make it rain, but He wants you to dig a ditch!"
"Hanya Tuhan yang dapat mendatangkan hujan, tetapi Dia menginginkan engkau untuk menggali parit."
Menggali parit-parit itu berbicara tentang bagaimana kita mempersiapkan diri kita untuk menerima setiap apa yang Tuhan mau untuk kerjakan didalam kehidupan kita. Tuhan adalah Tuhan yang mau bekerjasama dengan manusia. Tuhan pasti akan menurunkan hujan dan air, tetapi bagian kita adalah untuk menyiapkan wadah.
Tuhan ingin memberkati kita, namun hal pertama yang kita harus lakukan adalah mendengarkan suaraNya, patuh pada perintahNya, dan mulai mengerjakan apa yang menjadi perintah Tuhan. Hal-hal yang Tuhan ingin kita lakukan, bahkan hal yang sulit seperti menggali parit-parit, akan mempersiapkan kita untuk apa yang akan Dia lakukan di masa yang akan datang. Dia pasti akan melakukan bagianNya, namun kita harus melakukan bagian kita.
Bayangkan ketika air datang dan umat Israel tidak menggali parit? Maka air yang tersedia tidak dapat digunakan dengan maksimal karena tidak ada wadah yang menampungnya. Contoh dalam kehidupan sehari-hari kalau anda menginginkan pasangan hidup dalam kehidupan anda, maka persiapkan diri anda untuk menjadi pasangan yang baik, belajarlah merawat diri, makan yang baik, bekerja dengan benar, dan persiapkan kerohanian anda untuk pasangan yang Tuhan telah siapkan. Tuhan menyediakan pasangan hidup, tetapi anda harus mempersiapkan diri untuk menjadi pasangan yang terbaik versi anda.
Masa kekeringan bukanlah sesuatu yang aneh. Bahkan dalam Alkitab pun beberapa kali peristiwa kekeringan terjadi. Namun ada pembelajaran penting mengenai hal ini bahwa Tuhan memiliki berbagai cara untuk menyediakan. Sebagai contoh, ketika terjadi kekeringan di zaman Elia, Elia memerintahkan bujangnya untuk melihat kearah langit hingga Tuhan mengirimkan tanda "awan sebesar telapak tangan"
1 Raja-raja.18:44 (TB) Pada ketujuh kalinya berkatalah bujang itu: ”Wah, awan kecil sebesar telapak tangan timbul dari laut.” Lalu kata Elia: ”Pergilah, katakan kepada Ahab: Pasang keretamu dan turunlah, jangan sampai engkau terhalang oleh hujan.”
Namun dalam peristiwa tiga Elisa, dituliskan:
2 Raja-raja.3:17 (TB) sebab beginilah firman Tuhan: Kamu tidak akan mendapat angin dan hujan, namun lembah ini akan penuh dengan air, sehingga kamu serta ternak sembelihan dan hewan pengangkut dapat minum.
Tuhan mampu melakukan perkara melampaui hukum alam. Tanpa angin, dan tanpa hujan, Tuhan menyediakan. Artinya Tuhan mengirimkan air dengan cara yang ajaib.
Pertanyaan yang perlu kita renungkan adalah: "Kapan air itu dikirimkan Tuhan?"
2 Raja-raja.3:17-20 (TB) 17sebab beginilah firman Tuhan: Kamu tidak akan mendapat angin dan hujan, namun lembah ini akan penuh dengan air, sehingga kamu serta ternak sembelihan dan hewan pengangkut dapat minum. 18Dan itu pun adalah perkara ringan di mata Tuhan; juga orang Moab akan diserahkan-Nya ke dalam tanganmu. 19Kamu akan memusnahkan segala kota yang berkubu dan segala kota pilihan; kamu akan menumbangkan segala pohon yang baik; kamu akan menutup segala mata air dan kamu akan merusakkan segala ladang yang baik dengan batu-batu.” 20Keesokan harinya ketika orang mempersembahkan korban, datanglah dengan tiba-tiba air dari arah Edom, lalu penuhlah negeri itu dengan air.
Dalam ayat diatas, Tuhan menjanjikan banyak "akan" kepada Bangsa Israel & Yehuda. Kata akan merupakan suatu kata yang sifatnya futuristik, artinya hal tersebut terjadi di masa mendatng, bukan sekarang dan bukan masa lalu.
Tidak hanya itu, kata "akan" juga berbicara tentang suatu hubungan sebab akibat. Artinya hal tersebut hanya terjadi apabila syarat dan kondisi terpenuhi. Dalam hal ini, mana yang lebih dahulu terjadi korban persembahan atau air?
Pewahyuan ini adalah hikmat Tuhan yang akan mengubah cara berpikir kita. Ini merupakan hal yang tidak mudah tetapi beginilah cara Tuhan menolong kita. Seringkali orang berpikir, bahkan menuntu Tuhan memberkati aku, sembuhkan aku, pulihkan aku, tolong aku, maka aku akan memberikan persembahan, aku akan mempersembahkan hidupku. Namun ternyata hal itu terbalik dengan pelajaran yang diberikan dari peristiwa ini.
Hanya setelah mereka mempersembahkan korban, barulah air itu tiba-tiba dikirim Tuhan.
Link Ibadah Victory Community Church: